web-bassed-learningWeb-Based Learning

solusi distance and individual learning

web-based learning|1

Web atau sering disebut dengan WWW yang merupakan kepanjangan dari World-Wide Web adalah sarana mutakhir untuk mengarungi cyberspace. Web merupakan pelayanan internet terdistribusi dengan konsep hypertext antar dokumen yang berkaitan dengan bahasa HTML (Hyper Text Mark Up Language) untuk format dokumen (Khoe Yao Tung,2000 ).

Ketika kita tersambung pada internet, pertama yang akan kita lihat adalah home page atau halaman menu utama. Ketika kita membaca, disana akan telihat kata-kata yang bergaris bawah dan berwarna (biasanya berwarna biru atau ungu). Dengan meng-klik (menggunakan mouse) di atas kata-kata tersebut kita akan dibawa atau berpindah ke halaman lain yang berisi artikel atau materi informasi sesuai dengan subjek yang kita inginkan (Merrill, Paul F;1996). Atau dengan kata lain web site/ situs web adalah kumpulan halaman internet yang berhubungan satu sama lain.

Terdapat sedikit kerancuan dengan berbagai istilah seperti e-learning, on line/internet learning, dan web based learning. Berikut ini adalah uraian perbedaan yang pada ketiga istilah tersebut. E- learning adalah suatu konsep belajar berbasiskan teknologi baik itu teknologi informasi, telekomunikasi, maupun digital. Sedangkan online/internet learning mempunyai batasan yang lebih sempit, dimana teknologi yang digunakan adalah teknologi informasi khususnya Internet, misalnya belajar melalui e-mail, situs web tertentu, dan semua aplikasi berbasis Internet. Sedangkan web based learning adalah suatu sistem belajar jarak jauh berbasis teknologi informasi melalui antar halaman web (Firman Gunawan,2001)

Dari beberapa konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis web adalah kumpulan halaman-halaman dalam internet yang didesain secara terencana dan terpadu untuk kepentingan pembelajaran, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik/warga belajar dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.

Media web based learning dapat dikatakan merupakan bentuk pembelajaran terprogram dan individual. Pembelajaran terprogram adalah sistem belajar yang dalam penggunaan bahan-bahannya diprogram untuk mencapai tujuan pendidikan (Ely,1979:380). sedangkan pembelajaran individual adalah suatu sistem belajar yang memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa (Burns, 1971: 45)

prinsip dan teori belajar yang mendasari web-based learning|2

Prinsip-prinsip belajar yang mendasari media ini adalah sebagai berikut (Filbeck, 1974 dalam Atwi Suparman ,1997) :

  • Respon-respon baru diulang sebagai akibat dari respon tertentu. Implikasinya pemberian umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan siswa sangat perlu.
  • Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga dibawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda yang terdapat pada lingkungan belajar. Implikasinya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa adalah sangat perlu.
  • Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak diperkuat dengan pemberian balikan yang menyenangkan.
  • Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepada situasi lain yang terbatas pula oleh karena itu penggunaan media sangat diperlukan.
  • Status mental siswa akan berpengaruh pada perhatian dan ketekunan selama proses belajar.
  • Kegiatan belajar dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik untuk penyelesaian setiap langkah akan membantu siswa.
  • Urutan pelajaran harus dimulai dari yang sederhana dan secara bertahap menuju kepada yang lebih kompleks.
  • Dalam pembelajaran siswa diberi kebebasan dalam memilih waktu, cara, dan sumber-sumber yang lain.

Psikologi belajar Behaviorisme dari Skinner yang dikenal dengan psikologi stimulus-respon mengatakan bahwa belajar sebagai hasil pasangan stimulus dan respon, kunci dari teori ini adalah penguatan (reinforcement). Penguatan didefinisikan sebagai setiap konsekuensi dari tingkah laku yang mempunyai dampak memperkuat atau mengokohkan tingkah laku (Margaret E. Bell Gredler,1991). Semakin kecil interval antara stimulus dan respon maka semakin baik hasilnya.

Psikologi belajar kognitif mengatakan bahwa belajar merupakan susunan penerimaan, penyimpanan, istilah-istilah yang panjang dan pendek, encoding dan perbaikan informasi. Belajar akan efektif bila materi disesuaikan dengan kebutuhan siswa secara individu. Belajar akan lebih berguna apabila pembelajaran dimodifikasi sesuai dengan kemampuan siswa.

Perpaduan antara teori belajar behaviorisme dan kognitifisme menjelaskan bahwa jika waktu belajar tersedia dan keinginan siswa untuk belajar meningkat maka hasil belajar akan meningkat. Dijelaskan pula bahwa sikap partisipasi dalam aktifitas adalah penting untuk mencapai keberhasilan.

model web-based learning|3

Bahkan untuk situs web yang menyampaikan aspek pembelajaran pun sangat bervariasi, maka klasifikasi sangat diperlukan agar mudah untuk ditelaah dan dianalisa. Berdasarkan media dan tingkat interaktifitas web based learning, Web based Learning yang telah diidentifikasikan terdiri dari:

Teks dan Grafik Web based Learning

Teks dan Grafik adalah bentuk yang paling sederhana dalam web based learning program. Hanya menyimpan materi-materi pembelajaran di dalam web dan murid dapat mengaksesnya dengan mudah. Karena hanya menampilkan teks dan grafik saja, level interaktifitas dari model web based learning seperti ini sangat rendah.

Interactive Web based Learning.

Model web based learning seperti ini memiliki level interaktifitas yang lebih tinggi dibanding model yang pertama. Model ini dilengkapi dengan sarana-sarana latihan atau self-test, text entry, column matching, dan lain-lain.

Interactive Multimedia Web based Learning

Kebanyakan program belajar dengan menggunakan model seperti ini biasanya bisa membuat interaksi antara guru dan murid secara real-time melalui audio dan video streaming, interactive web discussion, bahkan audio/video desktop conference. Level interaktifitas model ketiga ini paling tinggi diantara yang lainnya dan paling rumit dalam pelaksanaannya, dengan model ini diharapkan dapat mencakup semua kondisi belajar-mengajar pada kelas tatap muka.

sdm yang diperlukan dalam mengembangkan web-based learning|4

Firman Gunawan (2001) dalam artikelnya di supersiswa.com menuliskan bahwa untuk membangun media pembelajaran berbasis web maka diperlukan sebuah tim yang solid yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Tim tersebut idealnya terdiri dari:

Manajer Proyek

Merupakan orang yang bertanggung jawab penuh dalam seluruh pengembangan web based learning yang dikembangkan. Dia yang melakukan kontrol terhadap tugas-tugas yang dilakukan oleh anggota timnya.

Subject Matter Expert (SME)/ Ahli Bidang Studi

Merupakan ahli dalam bidang yang akan dijadikan bahan pelajaran dalam web based learning. Misalnya, untuk pelajaran bahasa Inggris maka SMEnya bisa jadi seorang guru bahasa Inggris atau orang yang memiliki pemahaman yang baik terhadap bahasa Inggris

Instructional Designer (ID)

Instructional Designer bertugas untuk membuat bahan pelajaran yang biasa disampaikan dalam tatap muka bisa disampaikan melalui Web. Misalnya fasilitas-fasilitas apa saja yang harus ada dalam web based learning sehingga interaktifitas dalam proses belajar dapat berlangsung dengan baik, bagaimana alur dari pembelajaran yang harus disampaikan. Perancangan suatu web based learning yang detail sangat membutuhkan tenaga seorang ID.

Programmer.

Mengubah rancangan detail ke dalam suatu bahasa pemrograman sehingga pada akhirnya akan dihasilkan sebuah aplikasi web based learning

Software Quality Assurance (SQA).

Melakukan pengujian-pengujian terhadap aplikasi yang dikembangkan oleh programmer, biasanya dalam melakukan pekerjaannya SQA selalu berdiskusi dengan Instructional Designer.

Budget Analyst.

Melakukan perhitungan berapa dana yang akan dikeluarkan dan untuk apa saja, bahkan apabila mungkin dilakukan juga perhitungan yang lainnya.

Multimedia Developer.

Keahlian ini akan sangat diperlukan apabila kita ingin membangun suatu web based learning dengan menggunakan type Interactive Multimedia Learning Program.

Web Master dan Art Designer.

Untuk melakukan pengembangan dari sisi artistik dari web yang dikembangkan. Biasanya untuk menjamin keefektifan nilai-nilai artistik sendiri terhadap proses pembelajaran maka dalam melaksanakan pekerjaannya seorang web master / art designer harus selalu berdiskusi dengan Instructional Designer. Adakalanya karena nilai artistiknya terlalu tinggi perhatian murid menjadi terpecah sehingga tujuan dari proses pembelajarannya tidak tercapai.

Penulis dan Editor

Selain untuk melakukan dokumentasi dari sistem yang didesain, penulis dan editor juga memiliki tanggung jawab untuk menulis dan mengedit mater-materi yang akan di up-load dalam sistem web based learning yang sedang didesain. Oleh karena itu peran penulis dan editor cukup penting juga walaupun terkadang peran penting ini terlupakan begitu saja.

komponen sistem web-based learning|5

1. Back End system

Adalah sistem yang mengatur proses yang terjadi sejak awal sampai akhir, tetapi proses tersebut tidak dapat dilihat oleh user. Komponen dari proses ini meliputi :

a. Sistem Informasi

Yaitu sistem yang mengatur cara mengolah dan menyimpan data base yang ada dan digunakan oleh user.

b. Data Base Content

Yaitu kumpulan data content yang terstruktur

c. Data Base User

Yaitu kumpulan data user baik siswa, administrator maupun guru yang disimpan secara terstruktur

2. Entry Point/Front end System

Adalah sistem yang memungkinkan semua user dapat memulai interaksi dengan sistem.

a. Registrasi / pendaftaran sebagai user.

Pada proses ini user dapat melakukan registrasi pada web sekolah sebelum mengakses materi yang diberikan.

b. Akses materi dan latihan

Peserta dapat melakukan akses terhadap materi, serta melakukan latihan dan ujian secara online.

c. Report / laporan hasil tes atau latihan.

Peserta dapat melihat score atau nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan semua materi dan latihan.

d. Updating content dan User

Fasilitas ini digunakan oleh administrator untuk menambah, mengedit dan menghapus data content atau materi maupun user (guru dan siswa)

komponen sistem web-based learning|6

Pelaku dalam sistem adalah pihak-pihak yang akan terlibat dalam proses belajar dan mengajar dengan menggunakan media web based learning ini. Secara garis besar para pelaku dalam sistem ini adalah:

a. Administrator

Administrator adalah pihak yang menjadi fasilitator selama proses belajar mengajar berlangsung. Adapun otoritas dan kewajibannya adalah:

· Meng-update content

· Meng-update user

· Membuat data base user ataupun content

· Mengirimkan berita-berita terbaru bagi user

· Mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan masalah administratif dan fasilitas

b. Siswa

Siswa adalah orang yang belajar untuk memperoleh tambahan ilmu dari proses belajar yang berlangsung tersebut. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

· Mengakses materi, mengerjakan latihan dan mengerjakan tugas tambahan yang mungkin diberikan lewat E-mail.

· Aktif menulis artikel ataupun karya-karya kreatif yang lain dengan menggunakan fasilitas yang disediakan.

c. Instruktur

Intruktur adalah orang yang berperan sebagai pengajar dalam proses belajar mengajar. Adapun kegiatannya adalah:

· Mempersiapkan materi tugas dan latihan

· Menyerahkan materi tugas dan latihan kepada Administrator

· Menjawab konsultasi tentang materi pelajaran lewat media web

d. Pakar

Adalah seorang pakar yang keahliannya sangat diperlukan untuk menambah wawasan para siswa dan mungkin dapat membantu instruktur dalam mempersiapkan bahan ajarnya.

renungan web-based learning|6

Dasar perenungan:

· Karena proses belajar itu unik, maka perlu adanya cara belajar yang lain (berbeda dengan cara belajar konvensional) sehingga dapat memenuhi keragaman karakteristik siswa.

· Perkembangan IPTEK (terutama Teknologi informasi dan komunikasi) yang sangat mendukung dikembangkannya media yang dibutuhkan.

· Perkembangan teknologi pembelajaran sehingga dapat merancang suatu bentuk media belajar yang interaktif sehingga dapat dimanfaatkan.

Kelebihan dan tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam penerapan web based learning ini :

Kelebihannya adalah media ini menggunakan teknologi internet yang memiliki kemampuan teknik untuk menembus batas waktu dan tempat, kemudahan dalam melakukan pembaharuan terhadap bahan ajar atau informasi yang akan disampaikan, mempermudah hubungan antara siswa dengan guru, terbukanya kesempatan yang sangat luas untuk mempelajari materi pembelajaran.

Sedangkan tantangannya adalah siswa harus memiliki kemandirian belajar yang tinggi. kurangnya disiplin dari siswa sehingga seringkali pembelajaran yang direncanakan dan dirancang oleh guru tidak dilalui dengan baik , pada akhirnya hasil belajar yang diinginkan tidak tercapai.

Dari segi proses belajarnya sendiri, diperlukan motivasi yang kuat dari seorang murid untuk menyelesaikan proses belajar melalui media ini. Karena dalam sistem ini, proses belajar akan dipusatkan pada kemandirian dari seorang siswa. Sedangkan guru pada akhirnya akan bertindak sebagai fasilitator saja yang memandu siswa untuk mengkontruksi informasi-informasi dan pengetahuan yang dituangkan dalam media. Jadi hubungan jika ingin menggunakan media ini harus dengan pertimbangan tentang tingkat kemandirian siswa.

“Kecepatan belajar yang beragam, keterbatasan waktu dan tempat, kebutuhan visualisasi yang menarik dapat diatasi dengan menggunakan web-based learning, namun pastinya masih ada cara lain yang mungkin akan ditemukan dikemudian hari..”

daftar rujukan

AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Bell Gredler, Margaret E. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta : Rajawali Pers

Burns, Richard. 1971. Methode for individualizing Instruction. New York : The Macmillan Company.

Depdikbud. 1983. Modul PSB/ Media/ Lab.Work/ Perpustakaan dan fasilitas lain. Jakarta : Dirjen Dikti.

Gunawan, Firman. 2001. Bagaimana Membangun Sebuah Model Pembelajaran Menggunakan Media Web. Artikel di SuperSiswa.Com

Gunawan, Firman. 2001. Pemanfaatan YahooGroups Untuk Model Online Learning yang Sederhana. Artikel di SuperSiswa.Com

Gunawan, Firman. 2001. Web Based Learning : Proses Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi. Artikel RisTINet.Com

Hannafin, Michael J and Kyle L. Peck. 1988. The Design, Development and Evaluation of Instructional Software. London : Macmillan Publishing Company.

Kaber, Archasius. 1988. Pengembangan Kurikulum. Jakarta : Depdikbud DIKTI.

Latuheru,John D. 1988. Media Pembelajaran dalam proses Belajar Mengajar Masa kini. Jakarta : Depdikbud DIKTI P2LPTK

Merrill,P.F., et.al. 1996. Computers in Education : Third Edition. Needham Heights,Mass : A Simon & Schuster Company.

Miarso, Yusufhadi. 1989. Monograf Teknologi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud DIKTI.

Sadiman, Arief S., et al. 1986. Media pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Seels, B.B. and Richey R.C. 1994. Instructional Technology : The Definition and Domain of The Field. Washington, DC : AECT

Ysewijn, Pierre. 1992. Courseware Development Methodology. Swiss : Laboratory of Computer Aided Instruction

Tung, Khoe Yao. 2000. Pendidikan dan riset di internet. Jakarta : Dinastindo