Kegiatan editing dalam produksi video adalah proses merangkai dan menyusun potongan-potongan adegan film, menambahkan efek, transisi, serta musik ataupun narasi agar menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan naskah. Potongan-potongan film tersebut diperoleh pada saat kegiatan pengambilan gambar berlangsung.
Apabila suatu adegan sedang diambil gambarnya, terkadang pemain bertindak diluar skenario, berupa salah ucapan, salah gerakan dan sebagainya. Sehingga sutradara harus berteriak “ Cut !” yang berarti adegan tersebut harus diulangi lagi. Dengan mengulangi adegan, bukan berarti adegan yang salah tadi dihapus dan ditimpa dengan adegan berikutnya. Untuk dapat membedakan antara pengambilan–pengambilan gambar, maka sebelum sutradara berteriak “Action !”, kameramen harus mengambil gambar clipboard XE “clipboard” untuk menandai/ memberi nama adegan yang akan diambil. Fungsi dari clipboard ini adalah mutlak untuk keperluan editing. Tanpa clipboard maka editor akan kesulitan untuk menyusun rangkaian-rangkaian adegan yang telah diambil. Disamping ini merupakan gambar clipboard yang umum dipakai pada saat produksi. Secara garis besar clipboard terbagi menjadi 3 kolom utama yang meliputi judul film, shoot (untuk menentukan shoot berapa yang akan diambil), dan take (untuk menentukan pengambilan yang keberapa dari shoot tersebut).
Secara garis besar alur pembuatan video/film adalah sebagai berikut, pertama gambar adegan diambil dari lokasi sebagai stock shotXE “stock shot” kemudian stock shoot dicapture dari kamera ke PC dan kemudian diedit sesuai naskah skenario. Setelah proses editing selesai maka film siap ditonton.
Pada bagian ini, akan dibahas kegiatan editing dengan sumber (source) berupa data yang yang disimpan dalam pita, baik analog ataupun digital.
Kamera perekam digital menghasilkan video dengan kualitas sangat tinggi dengan resolusi 500 baris, sedangkan kamera analog S-VHS menghasilkan gambar dengan resolusi 250 baris, 8 mm menghasilkan 350 baris, dan Hi-8 menghasilkan 400 baris. Kedua jenis kamera ini mempunyai sinyal analog untuk outputnya. Sedangkan kamera analog tidak mempunyai sinyal digital untuk outputnya. Berikut ini adalah bentuk port untuk analog dan digital.
Karena mempunyai sinyal digital, maka kamera perekam digital tentu saja menghasilkan sinyal digital yang dengan mudah dapat disalin ke komputer, diedit dan disalin kembali ke pita video digital baru tanpa mengalami penurunan kualitas.
Sedangkan kamera analog mengkonversikannya (impor) ke digital seringkali mengalami penurunan kualitas. Bahkan juga kehilangan beberapa frame, sehingga apabila video diputar ulang akan menjadi gerakan yang patah-patah. Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas gambar hasil capture apabila menggunakan sumber analog antara lain :
- Jenis kabel yang digunakan.
- Semakin mahal harganya (karena bahannya berkualitas tinggi) maka penurunan kualitas gambar akan semakin sedikit.
- Panjang kabel.
- Semakin pendek kabel yang dipakai maka penurunan kualitas akan semakin sedikit.
- · Jenis Video Card yang dipakai untuk meng-capture video.
Beberapa produk kamera digital antara lain Mini-DV buatan Canon, Panasonic, dan Sony yang menggunakan cartridge video seukuran kotak korek api dapat menyimpan video dengan durasi 1 jam. Kamera perekam digital high–end dari Sony menyimpan video dalam format DV, yang disimpan pada kaset analog 8 mm, hingga dinamai dengan video digital 8 mm.
Berikut ini adalah sistem standar yang harus dipenuhi untuk kebutuhan editing video digital.
Komputer edit
Perangkat keras untuk keperluan editing:
- Prosessor yang berkinerja tinggi, minimal Pentium III 500 Mhz atau yang lebih cepat.
- RAM minimal 128 Mb, dianjurkan 384 sampai 768 Mb
- Hardisk UltraDMA/33 dengan ruang kosong paling tidak mencapai 10 GB (video digital membutuhkan 183 MB per menit video).
- Graphic Card minimal PCI berkinerja tinggi dengan RAM 8 Mb, dianjurkan AGP berkinerja sangat tinggi dengan RAM 64 Mb.
- Monitor komputer minimal 15”.
- Sistem operasi Windows 98 SE, dianjurkan Windows 2000 atau Win Xp.
- Sound Card
- CD RW atau drive DVD-RAM
- Video Card (untuk merekam video analog), bisa juga berupa VGA card ataupun TV card yang mempunyai kanal video Input.
- IEEE 1394 Card / Fire Wire (untuk merekam video digital).
Software
Perangkat lunak untuk keperluan editing video, antara lain :
- Adobe Premiere 6.5
- Pinacle Studio 7
- Ulead Video Studio 7
- Vegas video 4
- MGI Video Wave II
- Power Director
- Windows Movie Maker
Media video adalah media motion picture “motion picture” yang disertai dengan audio. Karena merupakan gambar yang bergerak maka media video terdiri dari banyak sekali frame yang berbeda yang merupakan satu kesatuan dari video itu sendiri. Dalam film dengan durasi 30 menit terdapat ribuan frame karena dalam satu detik secara normal terdapat 30 frame gambar. Bila dihitung maka 30 frame X 1800 detik = 54000 frame. Satuan pengukuran yang digunakan adalah Hour : minutes : second : frame, yang merupakan durasi dari sebuah film ketika dimainkan. Satuan ini adalah satuan standar dari SMPTE atau Society of Motion Picture and Television Engineers.
Ada dua standar sinyal “standar sinyal” komposit yang digunakan, yaitu PAL (Phase Alternating Lite) dan NTSC (National Television Standart Commite). PAL digunakan oleh siaran televisi pada kawasan Eropa dan sebagian negara di Asia (termasuk Indonesia). Sedangkan NTSC digunakan oleh Amerika Serikat dan Jepang. Standar frame pada PAL adalah 25 fps (frame persecond), dan NTSC adalah 29,97 fps. Karena itu pesawat televisi yang di rumah apabila diseting ke PAL maka akan berkedip sebanyak 25 kali dalam satu detik.
Apabila kita melakukan kegiatan editing dengan menggunakan komputer maka sebelumnya kita harus mempelajari karakteristik video dalam komputer. Karakteristik itu meliputi jenis ekstensi file video, ukuran frame video “frame video” , jumlah frame per detik pada tiap file yang berbeda kompresor, serta driver codec kompresor yang digunakan untuk membuat file video.
Dalam Microsoft Windows, file video yang umum adalah mempunyai ekstensi Avi. Namun file video dengan ekstensi Avi masih terbagi menjadi banyak jenis sesuai dengan driver codec kompresornya, misalnya Microsoft Video, Microsoft DV, Intel Indeo(R), Cinepak Codec by Radius, Autodesk FLC Compressor, Microsoft MPEG-4 Video Codec V2, Microsoft RLE, M-JPG.
Selain ekstensi Avi juga terdapat ekstensi lain misalnya Mpg, Mpeg, dat (untuk VCD), Mov (untuk Quick Time è Macinthos), Wmv, M1v dan masih banyak lagi. Namun file – file dengan ekstensi seperti Mpg dan Mpeg dalam komputer digolongkan sebagai file movie, sedangkan Avi sebagai file video. Untuk lebih jelas dalam mempelajari karakteristik file – file tersebut perhatikan tabel berikut.
TABEL KARAKTERISTIK FILE VIDEO PC
Ekstensi | Kompresor | Ukuran Frame | Warna | Freq Sound | Frame per detik | Size per menit |
AVI | Microsoft Video | 640×480 | Million | 44Khz | 25 | 10Mb |
Microsoft DV PAL | 720×576 | Million + | 48Khz | 25 | 183Mb | |
Microsoft DV NTSC | 720×480 | Million + | 48Khz | 29 | 183Mb | |
Cinepak Codec Radius | 640×480 | Million | 44Khz | 15 | 2Mb | |
Intel Indeo (R) | 640×480 | Million | 44Khz | 25 | 10Mb | |
Autodesk FLC | 640×480 | 256 | 44Khz | 25 | 10Mb | |
Microsoft MPEG 4 | 640×480 | Million | 44Khz | 25 | 10Mb | |
Microsoft RLE | 640×480 | Million | 44Khz | 25 | 700Kb | |
M-JPEG | 640×480 | Million | 44Khz | 25 | 10Mb | |
NTSC for Windows | 640×480 | Million | 44Khz | 29 | 10Mb | |
PAL for Windows | 768×576 | Million | 44Khz | 25 | 10Mb | |
Mpeg untuk VCD | 352×288 | Million | 44Khz | 25 PAL 29 NTSC | 10Mb | |
Mpeg untuk DVD | 720×576 | Million + | 48Khz | 25 PAL 29 NTSC | 20Mb | |
Mpeg untuk SVCD | 480×576 | Million | 44Khz | 25 PAL 29 NTSC | 15Mb | |
MOV | 320×240 | Million | 22Khz | 15 | 250Kb |
Keterangan : yang dicetak tebal merupakan ukuran paten yang tidak dapat diubah parameternya, sedangkan lainnya masih bisa diubah sesuai keinginan kita pada saat akan melakukan proses rendering video.
Jenis file tersebut berhubungan dengan kualitas gambar yang dimunculkan. Kualitas gambar DV Avi tentu berbeda jauh dengan format Mpeg untuk VCD. Perhatikan dua gambar di bawah ini :
Gambar 1 (DV Avi) mempunyai ukuran frame 720×576, gambar 2 (Mpeg) mempunyai ukuran frame 352×288, sedangkan gambar 3 adalah merupakan gambar 2 yang telah diperbesar hingga menyamai gambar 1, sehingga terlihat kasar. Seperti itulah kira–kira perbedaan kualitas gambar dari 2 jenis file yang berbeda.
Merekam (capture) video analog ke dalam PC tidak dapat dilakukan tanpa bantuan Card khusus. Ada 2 jenis card untuk kegiatan ini :
a. Card “Card” yang dirancang khusus untuk kegiatan editing video analog. Card seperti ini dinamakan video card, dengan ciri terdapat jalur input dan output baik untuk video ataupun audionya. Misalnya Pinacle DC 10, Miro Video DC 30, Matrox Marvel G400-TV. Ketiga card tersebut menggunakan algoritme codec (kompresor / dekompresor) M -JPEG untuk membuat file Avinya. User tidak diperkenankan memilih kompresor lain selain M-JPEG. Karena itu apabila jalur video outputnya dihubungkan dengan TV, pada TV akan keluar gambar sesuai dengan file Avi yang diaktifkan, dengan syarat file Avi tersebut menggunakan kompresor M -JPEG. Selain kompresor itu maka tidak akan muncul gambar apapun pada TV.
b. Card yang tidak dirancang khusus untuk kegiatan editing video analog, namun dapat dimanfaatkan. Ciri utama card jenis ini adalah mempunyai jalur input video. Misalnya AGP Card atau TV Card yang mempunyai line input video analog. Bila menggunakan card ini, user bebas memilih dalam menentukan driver codec kompresornya. Selain itu, karena tidak mempunyai jalur audio, maka dibutuhkan sound card untuk dapat merekam audionya sekaligus.
Cara menghubungkan rangkaian analog secara sistematis
Contoh dibawah adalah bila dengan menggunakan video card “video card” dari Pinnacle sistem DV 500 yang mempunyai kanal untuk analog.
Langkah merekam video analog.
Langkah dalam proses perekaman video analog”video analog” adalah sebagai berikut :
· Pastikan seluruh peralatan dalam keadaan siap, baik itu sumber video (kamera atau VTR), PC dengan video card-nya, serta TV untuk preview.
· Hubungkan seluruh peralatan secara sistematis dan benar.
· Setelah PC menyala, pastikan software untuk merekam telah tersedia. Biasanya video card khusus juga menyertakan software yang diapakai untuk merekam video. Namun apabila software yang sesuai hardware tidak ada, dapat digunakan bantuan software lain. Misalnya Video Capture, Adobe Premiere, Windows Movie maker, atau Ulead Video Studio.
· Setinglah jalur video input dengan benar, yaitu S – Video atau Composite. Apabila salah dalam setting ini, maka tidak akan keluar gambar pada layar capture.
Hal yang perlu dipertimbangkan bila merekam video analog ke dalam PC antara lain :
- Prosessor tidak dapat mendigitalkan video analog yang direkam dengan cukup cepat.
- Solusi : pilihlah prosessor berkinerja tinggi keluaran terbaru.
- Hardisk tidak dapat berputar cukup cepat untuk dapat menulis data analog yang telah diubah ke data digital oleh prosessor.
- Solusi : pilihlah hardisk jenis SCSI, atau yang mempunyai rpm tinggi.
- Jangan membuka aplikasi lain yang menghabiskan sumber daya sistem pada saat merekam video.
- Apabila hardisk menggunakan format FAT 32, jangan merekam dengan kapasitas melebihi ukuran 4 GB. Karena FAT 32 tidak dapat melakukan hal tersebut. Solusi : bila operasi sistem adalah Win 2000 maka ganti dengan format NTSF, atau dengan cara memotong– motong perekaman bila tetap menggunakan FAT 32.
- Jangan menggunakan kabel yang terlalu panjang untuk penghubung antara source (VTR ataupun kamera) dengan PC. Kabel yang terlalu panjang dapat menurunkan kualitas gambar.
- Bila Card yang yang digunakan merekam tidak terdapat jalur audio inputnya, maka gunakan bantuan sound card. Pilihlah chanel audio IN atau Auxilary<!–[if supportFields]> XE “Auxilary” <![endif]–><!–[if supportFields]><![endif]–>.
- Bila software memungkinkan user untuk dapat memilih compresor codecnya, maka pilihlah yang paling ringan untuk meringankan beban kerja prosessor. Atau dapat juga dengan cara mengurangi seting kualitas dalam codec.
· Apabila hasil yang diinginkan adalah akan disimpan dalam format video CD, untuk menghemat kerja maka pilihlah video card yang dapat langsung menulis rekaman dalam format Mpeg,
Untuk merekam video digital “video digital” dari sumber digital tidak diperlukan video card khusus. Yang diperlukan hanyalah sebuah card dengan nama IEEE 1394 atau lebih dikenal dengan nama Fire Wire Card. Card ini hampir mirip dengan USB (Universal Serial Bus), perbedaanya hanyalah pada kecepatan transfer data yang dilakukan. Oleh karena itu ada beberapa kamera video digital yang menggunakan port USB sebagai penghubung antara kamera dan PC. Sekarang ini ada beberapa produk sound Card digital yang menyertakan port Fire Wire selain port untuk MIDI dan Joy Stick.
Bila menggunakan Card IEEE 1394 maka tidak perlu lagi adanya hubungan antar line video analog input–output, atau audio analog input–output. Karena data input sudah merupakan data digital, secara otomatis beban kerja prosessor menjadi lebih berkurang. Selain itu kelebihan sistem perekaman digital ini adalah user dapat mengendalikan semua kontrol device melalui software pada PC. Bila ingin memutar ulang, memainkan atau mulai merekam video pada kamera atau sumber digital lainnya maka user tidak perlu memencet tombol PLAY, REWIND, RECORD yang terdapat pada kamera tersebut, tetapi cukup hanya dengan sekali klik pada mouse maka komputer akan memberi perintah pada kamera untuk mengerjakan itu semua.
Beberapa video card analog yang menyertakan IEEE 1394 antara lain produk Pinacle System DV500, dan Pinacle Pro One RTDV. Card ini sangat fleksibel digunakan, karena bila source yang akan direkam buka video digital maka digunakan kanal analognya, demikian pula sebaliknya.
Cara menghubungkan rangkaian digital secara sistematis
Contoh dibawah adalah bila dengan menggunakan video card dari Pinnacle sistem DV 500 yang mempunyai kanal untuk analog dan digital.
Kamera digital punya rangkaian elektronik sendiri dalam mengkompresi data video yang datang dari CCD (charge coupled device) sebelum ditulis ke tape digital.
Dengan standart industri codec DV yang tidak menghilangkan data dengan mempertahankan kualitas yang lebih baik, akan menghasilkan gambar dengan kualitas sangat tinggi yang tidak pernah mengalami penurunan kualitas (seperti konversi dari analog ke digital lalu mengekspor kembali ke analog setelah diedit).
Windows Movie Maker merupakan program Microsoft Windows XP yang digunakan untuk kegiatan editing video. Program tersebut secara default dapat dicari dalam menu Accessories pada Start menu.
Adapun langkahnya adalah :
- Buka aplikasi program ini.
- Setelah semua peralatan telah terhubung dengan benar, tekan tombol Record atau Ctrl + R agar komputer mulai merekam.
- Bila menggunakan video analog, setelah langkah di atas maka tekan tombol PLAY pada kamera atau VTR.
- Namun bila menggunakan video digital dan melakukan transfer dengan sistem digital maka begitu tombol record pada program ditekan secara otomatis kamera digital akan berputar memainkan kaset video dan komputer akan merekamnya.
- Tekan tombol STOP pada program bila telah selesai. Dan tombol STOP pada kamera analog.
- Simpan file yang telah direkam dengan ekstensi WMV, atau AVI pada tempat yang ditentukan.
Kelebihan program Ulead Video Studio 7 adalah dapat menyimpan video yang direkam kedalam hardisk langsung dalam format Mpeg VCD, atau DVD. Dengan demikian user tidak perlu melakukan proses konversi file Avi ke Mpeg, dengan syarat pada saat merekam harus dilakukan dengan sistem digital.
Adapun langkahnya adalah sebagai berikut :
- Hubungkan seluruh peralatan dengan benar. Bila user menggunakan Windows XP dan sistem digital, begitu peralatan terhubung dan source digital dalam keadaan ON maka secara otomatis Windows akan memanggil program capturing video.
- Bila menggunakan sistem analog, setelah langkah nomer 1 diatas selanjutnya adalah buka aplikasi ini.
- Pilih Tab Capture
- Pilih Format penyimpanan yang dikehendaki (PAL DV, NTSC DV, VCD, atau DVD).
- Tentukan di direktori mana file akan disimpan.
- Tekan tombol Capture Video untuk mulai perekaman. Bila menggunakan sistem digital maka secara otomatis kamera akan memutar kaset begitu tombol record di komputer ditekan.
- Bila menggunakan sistem analog, tekan tombol PLAY pada kamera atau sumber lainnya.
- Tekan tombol stop capture bila telah selesai.
Adobe Premiere adalah program yang populer untuk mengedit film berbasis PC. Premiere banyak digunakan oleh amatir maupun profesional untuk menghasilkan film dokumenter ataupun profesional. Premiere menyediakan berbagai macam efek-efek yang dapat disisipkan atau diaplikasikan pada clip-clip hasil pengimporan.
Program Premiere ringan dijalankan pada komputer standar serta tidak memerlukan peralatan yang super canggih. Berikut adalah spesifikasi kebutuhan perangkat komputer untuk editing film.
Kebutuhan Minimum :
- Prosesor Intel Pentium (100% kompatibel).
- Sistem operasi Windows 95, 98, NT atau XP.
- RAM 64MB.
- Harddisk minimum 200MB.
- CD-ROM Drive.
- Monitor 14 “.
Kebutuhan yang dianjurkan :
- Prosesor Intel Pentium 4 (100% kompatibel).
- Sistem operasi Windows 98 SE, 2000, atau XP.
- RAM 256MB.
- VGA Card 4D 32MB.
- Harddisk 40 GB (jika bisa lebih) untuk menyimpan clip sementara. Pilih harddisk cepat proses baca (rpm tinggi).
- CD-RW Drive.
- Monitor 17” (lebih baik lagi apabila NTSC monitor).
- Sound Card dan speaker.
- Analog Converter untuk menerima input signal analog dari kamera.
- Card Acceleration, seperti Matrox dan Pinnacle yang digunakan untuk mempercepat proses render.
Pustaka
- Alim Sumarno,2003.Video Editing Digital.TP Unesa
- Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indie Itu Gampang. Bandung: Katarsis.
- Bawantara, Agung. 2005. Panduan Membuat Video Keluarga (Membuat Story Board/Story Line, Teknik Syuting, Teknik Editing, Teknik Mengisi Suara). Jakarta: Kawan Putaka.
- Chandra, Handi. 2003. Profesional Video Editing Premire 6.5. Palembang: Maxicom.
- Wijaya, Didik. 2003. Premiere Magic Digital Video Editing. Bogor: Antero
Terima kasih atas ilmunya…
kayaknya udah cukup lengkap bahasannya^^.
sama-sama Edhie.. Let me kno if you need anything else.
apa beda film dan video?
Kalu ngga salah, hanya masalah beda media simpannya. Jaman kemarin khan masih belum ada CD/DVD, jadi disimpan dalam bentuk kaset video. jadi kita nyebutnya media video (sampai sekarang).
salam..
aku xan pingin nanya ni. maklum mau belajar..sebenarnya kapasitas komputer editing video untuk bisa memproses editing sampai finishingnya bearap ya kapasitasnya?
tq. salam damai selalu
Komputer pentium IV
memory 1 gb
grapic card 128 mb
software:
vegas video
adobe premiere
ulead video studio
dll
kamu kerja di mana non/ato punya studio sendiri…tanx ilmunya
wew….. bguss bgt tuhhhh ilmuu yangg di terappkannn makasihhh bgt nichh…ama mbak tinktep….
o iyaaa aku mau naya nich..
baguss mana hasil editan adobe primer ama vegas video……
dan apa kelebihan keduanya…..
Ass bu, saya Lisa TP07A. Bu,saya ingin bertanya bagaimana cara penyelesain agar tidak bingung dengan bahasa visual video? Bu, apa bedanya NTSC n PAL?
Terima Kasih
Your are teacher the best of me
Makasiy Lisa.
Bahasa visual adalah bahasa pedoman untuk tehnik pembuatan film Lisa. Jika dalam membuat skenario dalam benak Lisa sudah ada visualisasi dan piktuarisasinya maka, hanya tinggal mentransfernya pada naskah. Itulah sebabnya mengapa kalian diajarkan langkah per langkah, mulai sinopsis, treatment hingga skenario.
Itu Standar sinyal. PAL (Phase Alternating Lite) dan NTSC (National Television Standart Commite). PAL digunakan oleh siaran televisi pada kawasan Eropa dan sebagian negara di Asia (termasuk Indonesia). Sedangkan NTSC digunakan oleh Amerika Serikat dan Jepang. Standar frame pada PAL adalah 25 fps (frame persecond), dan NTSC adalah 29,97 fps. Karena itu pesawat televisi yang di rumah apabila diseting ke PAL maka akan berkedip sebanyak 25 kali dalam satu detik.
saya perguna ulead video studio plus 10, kog hasil editingnya setelah di render hasilnya tidak seperti hasil rekaman dalam pita
saya perguna ulead video studio dalam mengedit hasil rekaman, pertanyaan saya :
1. mengapa hasil editing setelah di render kualitas gambar sangat jelek/tidak bagus.
2. saya perguna handycamp sonny, apakah resolusi kamera juga mempengaruhi hasil eting ?
makasih sebelumnya atas jawabannya.
Terima kasih atas pertanyaannya. Berikut saran yang mungkinbisa membantu:
1. Kualitas hasil render tergantung dari hasil capture awal. Card Capture sangat mempengaruhi hasil semakin jelek kualitas card capturenya semakin turun kualitas gambarnya.
2. Resolusi kamera memang bisa mempengaruhi hasil namun tidak sepenuhnya. Klo kamera yang anda punya udah bagus tinggal card vapturenya yang harus lebih bagus.
Numpang nimbrung..
Ada juga solusi lain yang mungkin bisa dicoba. Agar outputnya maksimal hasil dari timeline langsung direkam (taping) di kaset, bisa pakai VTR atau ke kamera handycamnya (bisa pake firewire).
Kalau ingin output keping DVD, bisa menggunakan DVD Recorder. Prosesnya langsung direkam dari timeline.Waktu yang digunakan realtime alias sama persis dengan durasi video.
Smoga berkenan.
Q mo tnya donk. cara rendering yang benar dan menghasilkan video yang bagus itu gmn yaW?, dan Q ambil gambar dengan MD10000 dan menggunakan adobe premier 1.5 dengan format AVI. tp msh ttp ja gmbarnya jelek. MAKASIH SBLMNYA
MBAK MAU TNYA CARA RENDERING AGAR TIDAK PECAH GMN YAW……………?
Boleh tahu spesifikasi komp ama card rendernya, trus pake kamera apa, software yang dipake…
maaf sebelumnya , , ,
saya ingn tanya tentang fungsi dari tombol :
1. rewind
2. forward
dan klo boleh tw tolong kirimkan gambar kamera beserta bagian2nya , , ,
khususnya kamera Sony , , ,
thank yu atas jawabannya , , ,
trimks ilmu’a. saya sudah coba semua dgn cara itu, dan sudah melengkapi segala kebutuhan2 yg dimaksud malah lebih, tapi tetap saja hasil video/film setelah di burn ke CD Blank master, gambar’a tetap gak bagus alias pecah. Tapi klo ke DVD hasil’a lumayam bagus. kira2 ada gak solusi lain….??? Trimks sblm’a
Memproduksi film agar memperoleh hasil kualitas gambar yang bagus memerlukan syarat yang bagus juga 🙂 , mimin harus perhatikan juga jenis kamera yang digunakan (kualitas resolusi dan tipe kamera), lighting, capture video ke komputer, software pengolah video (Setting kualitas gambar), dan terkahir baru media penyimpan akhirnya (CD, DVD, Blueray, Pita Film de el el) sebab masing-masing media mempunyai keunggulan dan kekurangan tersendiri.
mbk mo tanya antara keunggulan dan kelemahan
card video editing PINNACLE PCI AV DV 500
kalau buat render analog sudah bagus lu q mo rencana mau beli card buat editing program pinnacle versi 14
Keunggulan card capture biasanya pada hasilnya lebih bagus dibandung capture in6ternal atau software lewat port PCI. Kelemahannya terletak pada 🙂 harganya pasti lebih mahal. Namun kalau mau profesional card video editing sangat disarankan.
mau nanya nih mbak, ketika saya melakukan capture video di kompt kok sering terjadi problem hasil capture menjadi hitam putih di mana letak kesalah di pinacle apa kompt saya terima kasih sebelumnya mohon jawabannya…
Biasamya terletak pada setting aplikasinya , coba buka setting output videonya. terima kasih mudah-mudahan bisa membantu. kalau masih bingung silahkan tanya lagi… 🙂
saya kan punya md 10000 ccd
saya mau nanya ko hasil rekamannya ko pecah2,kira2 bisa nga hasilnya dibetulin lagi?
kemungkinan kurang tepat saat setting kualitas gambarnya, untuk hasil yang pecah-pecah sepertinya susah dibenerin, perlu beberapa tahap tapi tetap tidak akan maksimal. Thank’s
cara burning file editan….
agar hasil bisa sangat bagus dianjurkan pake’ software apa….?
trims
wah hasil bagus dipengaruhi berbagai faktor. kamera saat ambil gambar, file film yang dihasilkan dikomputer (kalau pakai kamera digital modern seperti eos d50 dan diatasnya biasanya udah bagus), pengaturan pencahayaan dan seterusnya. nah kalau file editannya hasilnya sudah bagus tinggal diburning ke format dvd atau sekelasnya biasanya sudah bagus juga hasilnya.
klo merubah kualitas hasil gambar yang kurang bagus dan memperbaiki dengan kualitas gambar yang sangat bagus..,bagaimana sih caranya???
Azizah yang terhormat, Assalamu’alaikum.
Gambar bagus dan tidak tergantung kepada resource gambar tersebut, sebagus apapun meningkatkan kualitasnya masih saja akan kurang bagus klo sumber gambarnya juga kurang bagus. Nah sebelum mengambil gambar pastikan resolusi tinggi, cahaya saat pengambilan gambar memadai dan tentunya teknik pengambilan gambarnya juga diatur. Bagaigaiman? masih bingung?
saya punya camera video sony bukan handycamp, tapi kek camera2 yg buat di TV gtu ..
Kan uda di pake dan di rekam, di dlam kamera ada kaset kecil hasil rekaman..
cara mindahin ke komputer gmna yah ??
Apa ada alat khusus ?
mohon bantuannya
Coba baca bagian Editing Film dalam blog ini
saya pengen nanya ni… Saya perguna ulead video studio plus 11, kog hasil editingnya setelah di Burn ke DVD pakai Nero ko’ jadi lambat Pergerakan Videonya… Kenapa tu mbak thinktep…..???? di tunggu ya balasanya…
Coba lihat rate gambar sewaktu edit dan gunakan software lain selain nero, banyak review nero kurang bagus untuk burning VIDEO
salam kenal, saya pakai adobe premiere utk editing, tapi hasil rendering ke mpeg2 selalu kalah dari file asli, persis gambar ulasan perbandingan gambar dv avi dg mpeg2 (kabayan) di atas. mungkin ada tips dan trik utk masalah ini? trima kasih
Sepertinya ini hal umum jika merender tanpa rendering encode machine, ato umumnya hanya mengandalkan sebuah PC saja.. tanpa peralatan editing tambahan luar lainnya.
salam kenal sebelumnya…
saya fauzi…
bu…, saya menggunakan premiere adobe pro 7
supaya kwalitas/hasilnya bagus setting rendernya gmn ya?
“hasil rendernya saya akan di transfer ke DVD”
Terima kasih…
pada saat saya render ke format DV AVI hasilnya bagus, hanya saja patah-patah tiap gerakannya…
apakah processor pc juga mempengaruhi pada saat rendering?
lalu, hasil rendering dv avi tersebut melebihi kapasitas DVD, bagaimana caranya agar supaya, hasil render tersebut dapat di transfer ke DVD yg hanya kapasitasnya 4Gb. sedangkan file hasil rendering DV Avi tersebut 9Gb dengan durasi 35 menit.
Kalau bole tahu menggunakan software apa?
Kalau menggunakan PC tanpa peralatan render tambahan biasanya kualitasnya mentok atau tidak bisa sangat bagus
gan hasil rekaman dari kamera digital jadi kaya yang di forward 10x gt gan, cara normalin video nya gimana ya gan ???
mohon info dan bantuannya gan….thanks
atur aja lewat frame rate pada software yang digunakan
Assalaamu’alaikum
saya ronald, mau nanya nih
saya menggunakan ulead video studio 11 mau bikin video yang terdiri dari beberapa gambar aja (tanpa ada movienya) tapi hasilnya gambar-gambar tersebut jadi blur
bagaimana solusinya ?
Spesifikasi Komputer saya :
Windows XP Dark Edition Rebirth V9
Proccessor Dual Core
RAM 1 GB
VGA 512 Mb onboard
Hard disk kasi 250 Gb
coba lihat kualitas gambarnya dulu termasuk ukuran gambar
salam kenal,
saya belum begitu paham tentang bahasan Merekam Video ke PC. Gambar yang sistem digital (editing-film-9) itu yang no 1 dan n0 4 terpisah atau satu set? harganya kisaran berapa?terima kasih
Kamera modern saat ini sudah banyak yang menggunakan memory maupun harddisk, pada tulisan tersebut apabila menggunakan kaset mini dv atau sejenisnyaa, proses tansfer menggunakan teknik capture dimana ada capture card tersendiri yang harganya bisa mulai Rp 750rb keatas tergantung kualitas hasil yang diinginkan.
Bagaimana cara transfer ke DVD?? dan langsung bisa di putar di DVD prayer
Setelah transfer dikomputer menggunakan ulead, hasilnya filenya silahkan di BURN ke DVD, biasanya sudah terdapat setting otomatis agar bisa dibaca via dvd player
Sya menggunakan Program Ulead 11
Saya menggunakan handycamp jvc yang menggunakan memori pertama hasilnya bagus………… Tapi setelah di konfersi ke mpeg maka hasilnya pecah pecah hingga vidionya ga jelas.Saya editing menggunakan ulead 7 Mohon infonya ya mba
Resiko konversi adalah turunnya kualitas file yang dikonversi, perhatikan saat mengkonversi pengaturan setting kualitas hasil konversinya
saya punya handicam sony…tapi saat di play di pc kualitas menurun..bagaimana cara mengatasinya..?
Mohon maaf menggunakan Harddisk atau Video Pita. Penurunan kualitas tergantung setting dikamera juga.
apa kalou rewin/putar video di kamera md 10000 tidak merusak head
Pasti mempengaruhi usia headnya. Sebainya jangan sering diputar diperangkat kamera.
Bu saya mau tanya, saya mau konvert video buat ukuran DVD format yang benar kan untuk Resolusi TV di Indonesia rata” itu kan PAL ya bau ? PAL 720 x 756 , tapi ko ketika saya play di DVD Player Gambar videonya melebar ya bu ? Tolong kasih solusinya bu 🙂 Terimakasih
Konversi memang membutuhkan alasan keluaran yang tepat. Artinya disesuaikan dengan mau di putar dimana dan menggunakan apa film tersebut. Ukuran layar mempengaruhi tampilan juga. Jadi sebaiknya perhitungkan dulu mau diputar menggunakan layar apa dan berapa ukurannya. Baru setting konverttnya
nanya mbak, sy pake ulead 11,file video sy mov.sbaiknya diconvert ke apa n applikasi converter apa yg mudah n bagus. trim
Film biasanya menggunakan jenis MPEG. Sekarang banyak aplikasi yang bisa digunakan termasuk Ulead
tank … mbk artikelnya bagus bgi sya yg mau belajar edit video and film
iya.. sama-sama.. selamat belajar.
Salam mbak Thin, saya mengalami kesulitan capture video dari MD 9000 ke laptop. Cabel data yang saya pakai DV to USB. Saya kira bisa dari analog pakai kabel ini, ternyata gak kebaca. Minta petunjuknya ya mbak, terima kasih.
abel analog dan kabel modern (usb, Fire Wire, HDMI, VGA). Karena dalam kabel terdiri dari beberapa untaian yang memiliki tugas berbeda. Seperti untuk mengantar gambar dan suara. Kabel modern menyederhanakan untaian kabel analog, sehingga ukurannya bisa mini namun kualitas tinggi dalam menghantar gambar dan suara. Karena secara teknis berbeda, maka kabel analog tak terbaca kecuali ada prangkat untuk konversinya (Converter). coba tanya di toko khusus video dan film mungkin menyediakan konverter analog to USB.
Mudah-mudahan membantu.
mbak, mo nanya nih…..!??
kalo film dengan format mp4 atau mkv dan lain-lainya yang biasanya kita ambil dari hasil download di internet kan kualitasnya bagus tuh…. dan kapasitas nya juga gak terlalu besar. Misal kita burning menjadi vcd, adakah langkah khusus untuk menjaga kualitas gambarnya tidak mengalami penurunan kualitas gambar yang berlebih? Thx atas balasanya….
Resource film tetap berpengaruh, MP4 atau mkv adalah bentuk fil film yang dikompres atau dipadatkan, tentu saja mempengaruhi ualitas gambarnya. Menggunakan software penunjang pun hany berpengaruh sedikit. Jadi memang beda jika ingin memperoleh hasil yang bagus saat diburning ya sumber filmnya harus bagus filnya minimal MPEG